Sabtu, 08 Maret 2014

Hasil Praktikum "Respirasi Serangga"



RESPIRASI SERANGGA


http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSB6L-1Xk09abCLPn3hyQOLW0rzBOcSw9byo3dRGercXkPYJCvf



Disusun oleh
Kelas XI IPA 3
Nama Kelompok A :
1. Annisa Zikri Robbia
2. Novia Handayani
3. Zurriatul Mahmudah
4. Sri Yuliana
5. Suheni
6. Silmi Niawati
7. Uliana

                        MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 MATARAM
TAHUN AJARAN 2013-2014



Kata Pengantar

Assalamualaikum wr.wb
Bismillahhirahmanirrahim.
Segala puji bagi allah ta’ala, kepada-Nya kami memohon pertolongan dan memohon ampunan. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami serta keburukan amal perbuatan kami. Siapa yang diberi petunjuk oleh allah, maka tidak ada yang bias menyesatkannya, dan siapa yang di sesatkan maka tidak ada yang mampu memberinya petunjuk. Kami bersaksi tidak ada ilah yang hak disembah selain Allah yang tidak ada sekutu baginya, dan kami bersaksi bahwa Muhammad shallallahualaihi wa sallam adalah hamba dan Rasul-Nya.
Karena atas rahmat-NYAlah kami dapat menyelesaikan penulisan laporan ini. Laporan ini  kami susun berdasarkan hasil praktek yang kami lakukan, agar para pembaca dapat mengetahui bagaimana proses terjadinya respirasi pada serangga.  Ini dimaksud agar pembaca memiliki pengetahuan dan wawasan yang terjadi dilingkungan. Dalam laporan ini terdapat hasil dan respirasi pada serangga.
Semoga laporan ini bermanfaat dan dapat menghantarkan para pembaca banyak mendapatkan ilmu penting.
Wassalamualaikum Wr.Wb

                                                                                                                        Penulis



LATAR BELAKANG

Respirasi Serangga
       Respirasi adalah seluruh proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik sehingga menghasilkan energi dan sisa berupa CO2 dan H2O. Pertukaran gas O2 dan gas CO2 berlangsung melalui proses difusi yang berlangsung di alat pernafasan. Alat-alat pernafasan dapat berupa paru-paru, insang, trakea maupun bentuk lain yang dapat melangsungkan pertukaran gas O2 dan CO2.
       Alat pernafasan serangga berupa sistem trakea yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan O2 ke seluruh tubuh serta mengeluarkan CO2. Trakea memanjang dan bercabang-cabang menjadi saluran kecil yang menyebar ke seluruh jaringan tubuh. Jadi dalam sistem ini tidak membutuhkan bantuan sistem transportasi darah. Udara masuk dan keluar melalui stigma, yaitu lubang kecil yang terdapat di kanan-kiri tubuh serangga (spirakel). Selanjutnya udara masuk ke pembuluh trakea yang memanjang dan sebagian ke kantung hawa. Terjadinya pertukaran gas sisa terjadi karena kontraksi otot-otot tubuh yang bergerak secara teratur.

                                                                                                                       
A.   TUJUAN
1.      Mengetahui kecepatan respirasi pada serangga
2.      Mengetahui pengaruh berat serangga terhadap laju reaksi respirasi

B.   ALAT DAN BAHAN
1.      Respirometer sederhana
2.      Neraca
3.      Belalang berjumlah 4 ekor yang memiliki berat berbeda-beda
4.      Kristal NaOh
5.      Larutan Eosin
6.      Plastisin / Vaselin
7.      Kapas
8.      Pipet Tetes
9.      Stopwach

C.   Cara Kerja
1.      Bungkuslah Kristal NaOh menggunakan kapas dan masukkan kedalam tabung respirometer.
2.      Timbanglah jangkrik yang akan dipakai untuk praktikum, kemudian masukkan jangkrik tersebut kedalam tabung respirometer.
3.      Perhatikan susunan alat dan bahan pad gambar dibawah.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3DlYzJxPbqQ5CIOkr_zi2dbshaZj4ogogq1IEGv5mgdOxeMckj1iFNZ-qVOTtxFVgC3TnB_hF1bq59l_vFqeOkR0tkW1yrJ_GTC-inYVr5RwgjINZJbJ_VYrjsg4tgTCbjeQmXsimYX3C/s400/respirometer.jpg

4.      Letakkan respirometer pada tempat yang datar.
5.      Tutuplah sambungan antara pipa dengan bejana menggunakan vaselin agar tidak bocor udaranya.
6.      Tutuplah ujung pipa kapiler dengan jari telunjuk selama 1-2 menit. Segera setelah ujung jari dilepaskan tetesan eosin secukupnya pada ujung pipa kapiler berskala dengan menggunakan pipet. Usahakan cairan eosin menutup ujung pipa kapiler.
7.      Amati perubahan kedudukan eosin setiap dua menit pada pipa kapiler berskala. Hitunglah jarak yang ditempuh eosin setiap dua menit.
8.      Hitunglah volume oksigen yang dibutuhkan jangkrik dalam waktu 10 menit.
9.      Ulangi cara kerja diatas menggunakan jangkrik yang berbeda beratnya.


D.   HASIL PENGAMATAN

Tulislah Hasil Pengamatan anda dalam table seperti berikut..

Jarak yang Ditempuh Eosin Menit ke . . .
Skala yang ditempuh Belalang
Belalang A
( . . . gram )
Belalang B
( . . . gram )
Belalang C
( . . . gram )
Belalang D
( . . . gram )
2
0,18



4
0,16



6
0,21



8
0,26



10
0,3





E.   PERTANYAAN DAN DISKUSI

1.      Apakah tujuan digunakan NaOH dan KOH dalam percobaan ?

ð  Fungsi dari Kristal KOH/NaOH pada percobaan yaitu sebagai pengikat CO2 agar jangkrik tidak menghirup CO2 yang dikeluarkan setelah bernafas. Kristal KOH/NaOH dapat mengikat CO2 karena bersifat hidroskopis.

2.      Mengapa pada percobaan terjadi perubahan kedudukan eosin ? Jelaskan !

ð  Karena belalang  berusaha menghirup oksigen (O2) dari luar melalui tabung kapiler berskala, sehingga setiap belalang memperoleh oksigen (O2) eosin akan bergerak.

3.      Bagaimana perubahan kedudukan eosin pada setiap percobaan?

ð  Ketika belalang mulai bernafas di dalam tabung ketika itulah eosin bergerak di dalam tabung dari titik awal tabung respirometer ke titik akhir sesuai dengan kecepatan bernafasnya belalang.
Dalam percobaan ini, eosin digunakan untuk mengetahui penyusutan udara dalam tabung, pada ujung terbuka pipa berskala diberi cairan eosin. Cairan eosin ini akan bergerak ke arah tabung spesimen karena terjadinya penyusutan volum udara dalam ruang tertutup (tabung spesimen) sebagai akibat pernapasan, yaitu O2 diserap, CO2 dihembuskan tetapi lalu diserap oleh KOH. Kecepatan tetes air itu bergerak ke dalam menunjukkan kecepatan pernapasan organisme yang diselidiki. Perhitungan dilakukan untuk memperoleh angka kecepatan respirasi hewan dalam ml tiap satuan waktu.

4.      Adakah hubungan antara berat belalang dengan kebutuhan oksigen?

ð  Ada . Dengan  berat  tubuh  lebih  besar  membutuhkan  energi  yang  relative  lebih besar. Oleh karena itu semakin berat tubuh jangkrik, semakin banyak membutuhkan oksigen, sedangkan semakin ringan berat tubuh jangkrik semakin sedikit kebutuhan oksigen.

5.      Apa kesimpulan dari percobaan ini ?
1)     Pada proses respirasi menghasilkan karbondioksida (CO2), uap air (H2O) dan sejumlah energy.
2)     NaOH berfungsi sebagai peningkat suhu agar respirasi terpicu menjadi cepat. Selain itu NaOH juga berfungsi sebagai pengikat CO2 Respirasi dipengaruhi oleh massa tubuh, suhu .
3)     Kebutuhan O2 (oksigen) berdasarkan pada aktivitas yang terjadi (pada percobaan jangkrik).



Pembahasan

Mekanisme pernapasan pada serangga, misalnya belalang, adalah sebagai berikut
Jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea mexrupih sehingga udara kaya CO2 keluar. Sebaliknya, jika otot perut belalang berelaksasi maka trakea kembali pada volume semula sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan di luar sebagai akibatnya udara di luar yang kaya O2 masuk ke trakea.
Sistem trakea berfungsi mengangkut O2 dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan sebaliknya mengangkut CO2 basil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut gas pernapasan.
Di bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi ke jaringan. Pada serangga air seperti jentik nyamuk udara diperoleh dengan menjulurkan tabung pernapasan ke perxnukaan air untuk mengambil udara. Serangga air tertentu mempunyai gelembung udara sehingga dapat menyelam di air dalam waktu lama. Misalnya, kepik Notonecta sp. mempunyai gelembung udara di organ yang menyerupai rambut pada permukaan ventral. Selama menyelam, O2 dalam gelembung dipindahkan melalui sistem trakea ke sel-sel pernapasan.
Selain itu, ada pula serangga yang mempunyai insang trakea yang berfungsi menyerap udara dari air, atau pengambilan udara melalui cabang-cabang halus serupa insang. Selanjutnya dari cabang halus ini oksigen diedarkan melalui pembuluh trakea.
Pada kepik air (Belastomatidae) digunakan "insang fisis" atau physical gill digunakan untuk mengumpulkan gelembung, dan jaringan mengambil O2 dari dalam gelembung-gelembung udara yang disimpan. Jika tekanan parsial O2 menurun,tekanan udara di dalam air menjadi lebih besar, akan ada gerakan udara dari dalam air ke dalam tubuh serangga, sehingga terkumpullah gelembung-gelembung udara. Apabila di dalam gelembung udara yang disaring tersebut sudah terkan¬dung terlalu banyak N2, maka serangga akan muncul ke permukaan dan membuka mulut.
Sebaliknya terdapat juga serangga yang mampu tinggal lama di dalam air dengan bantuan suatu organ yang disebut plastron, suatu filamen udara. Dengan alat ini maka CO2 yang terbentuk dibuang, dan O2 yang terlarut diambil langsung (bukan dalam ujud gelembung udara). Bangunan ini sering juga disebut sebagai insang fisis khusus (special physical gill).
Karenanya serangga mampu bertahan di dalam air dalam jangka waktu yang lebih lama. Serangga air juga ada yang memanfaatkan insang trakheal (tracheal gill), yang merupakan insang biologis, berfungsi karena gerak biolog.
Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan pernasan adalah respirometer. Respirometer  adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukurkecepatan pernapasan beberapa macam organisme hidup seperti seranggabunga, akar, kecambah yang segar. Jika tidak ada perubahan suhu yang berarti, kecepatan pernapasan dapat dinyatakan dalam ml/detik/g, yaitu banyaknya oksigen yang digunakan oleh makhluk percobaan tiap 1 gram berat tiap detik.
Prinsip kerja respirometer adalah Alat ini bekerja atas suatu prinsip bahwa dalam pernapasan ada oksigen yang digunakan oleh organisme dan ada karbon dioksida yang dikeluarkan olehnya. Jika organisme yang bernapas itu disimpan dalam ruang tertutup dan karbon dioksida yang dikeluarkan oleh organisme dalam ruang tertutup itu diikat, maka penyusutan udara akan terjadi. Kecepatan penyusutan udara dalam ruang itu dapat dicatat (diamati) pada pipa kapiler berskala.
Pada hasil di atas jelas sekali bahwa ukuran tubuh mempegaruhi laju pernapasan, semakin kecil ukuran dan berat tubuh maka semakin cepat pernapasannya. Walaupun diatas ada sedikit kegagalan yaitu pernapasan pada belalang tidak sebagaimana mestinya. Karena diantara hewan percobaan diatas belalang yang perlakuannya agak beda, belalang ditangkap sejak satu hari sebelum praktikum sedangkan hewan yang lain tidak. Ternyata perlakuan terhadap specimen juga memengaruhi laju pernapasan.

PENUTUP
KESIMPULAN
      Pada proses respirasi menghasilkan karbondioksida (CO2), uap air (H2O) dan sejumlah energi. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi proses respirasi adalah berat tubuh, kegiatan tubuh dan suhu tubuh.
      Bedasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat di tarik kesimpulan bahwa KOH dapat membantu mempercepat proses pernapasan pada belalang, dan terdapat hubungan antara berat (ukuran/besar) serangga dengan kecepatan pernafasannya, semakin berat (besar) tubuh belalang maka semakin banyak oksigen yang di butuhkan sehingga semakin cepat pernapasannya. Sebaliknya, Semakin ringan berat serangga (ukurannya kecil) maka makin sedikit pula oksigen yang ia butuhkan sehingga semakin lambat pernapasannya. Begitu pula dengan aktifitas belalang tersebut, juga mempengaruhi kebutuhan oksigen.





1 komentar:

  1. Titanium Pickaxe Terraria - Titsanium Arts
    Titsanium is a gold titanium great titanium tent stakes paintball game man titanium bracelet for paintball players. It was the first babylisspro nano titanium hair dryer platform game in the arcade, it was published titanium bolts on Sega Genesis by

    BalasHapus