RESPIRASI
SERANGGA
![]() |
Disusun oleh
Kelas XI IPA 3
Nama Kelompok A :
1. Annisa Zikri Robbia
2. Novia Handayani
3. Zurriatul Mahmudah
4. Sri Yuliana
5. Suheni
6. Silmi Niawati
7. Uliana
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 MATARAM
TAHUN
AJARAN 2013-2014
Kata
Pengantar
Assalamualaikum wr.wb
Bismillahhirahmanirrahim.
Segala
puji bagi allah ta’ala, kepada-Nya kami memohon pertolongan dan memohon
ampunan. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami serta keburukan
amal perbuatan kami. Siapa yang diberi petunjuk oleh allah, maka tidak ada yang
bias menyesatkannya, dan siapa yang di sesatkan maka tidak ada yang mampu
memberinya petunjuk. Kami bersaksi tidak ada ilah yang hak disembah selain
Allah yang tidak ada sekutu baginya, dan kami bersaksi bahwa Muhammad
shallallahualaihi wa sallam adalah hamba dan Rasul-Nya.
Karena
atas rahmat-NYAlah kami dapat menyelesaikan penulisan laporan ini. Laporan
ini kami susun berdasarkan hasil praktek
yang kami lakukan, agar para pembaca dapat mengetahui bagaimana proses terjadinya
respirasi pada serangga. Ini dimaksud
agar pembaca memiliki pengetahuan dan wawasan yang terjadi dilingkungan. Dalam
laporan ini terdapat hasil dan respirasi pada serangga.
Semoga
laporan ini bermanfaat dan dapat menghantarkan para pembaca banyak mendapatkan
ilmu penting.
Wassalamualaikum
Wr.Wb
Penulis
LATAR
BELAKANG
Respirasi Serangga
Respirasi adalah seluruh proses
pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik sehingga
menghasilkan energi dan sisa berupa CO2 dan H2O.
Pertukaran gas O2 dan gas CO2 berlangsung melalui proses
difusi yang berlangsung di alat pernafasan. Alat-alat pernafasan dapat berupa
paru-paru, insang, trakea maupun bentuk lain yang dapat melangsungkan
pertukaran gas O2 dan CO2.
Alat pernafasan serangga berupa sistem
trakea yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan O2 ke seluruh
tubuh serta mengeluarkan CO2. Trakea memanjang dan bercabang-cabang
menjadi saluran kecil yang menyebar ke seluruh jaringan tubuh. Jadi dalam
sistem ini tidak membutuhkan bantuan sistem transportasi darah. Udara masuk dan
keluar melalui stigma, yaitu lubang kecil yang terdapat di kanan-kiri tubuh
serangga (spirakel). Selanjutnya udara masuk ke pembuluh trakea yang memanjang
dan sebagian ke kantung hawa. Terjadinya pertukaran gas sisa terjadi karena
kontraksi otot-otot tubuh yang bergerak secara teratur.
A.
TUJUAN
1. Mengetahui
kecepatan respirasi pada serangga
2. Mengetahui
pengaruh berat serangga terhadap laju reaksi respirasi
B.
ALAT
DAN BAHAN
1. Respirometer
sederhana
2. Neraca
3. Belalang
berjumlah 4 ekor yang memiliki berat berbeda-beda
4. Kristal
NaOh
5. Larutan
Eosin
6. Plastisin
/ Vaselin
7. Kapas
8. Pipet
Tetes
9. Stopwach
C.
Cara
Kerja
1. Bungkuslah
Kristal NaOh menggunakan kapas dan masukkan kedalam tabung respirometer.
2. Timbanglah
jangkrik yang akan dipakai untuk praktikum, kemudian masukkan jangkrik tersebut
kedalam tabung respirometer.
3. Perhatikan
susunan alat dan bahan pad gambar dibawah.

4. Letakkan
respirometer pada tempat yang datar.
5. Tutuplah
sambungan antara pipa dengan bejana menggunakan vaselin agar tidak bocor
udaranya.
6. Tutuplah
ujung pipa kapiler dengan jari telunjuk selama 1-2 menit. Segera setelah ujung
jari dilepaskan tetesan eosin secukupnya pada ujung pipa kapiler berskala
dengan menggunakan pipet. Usahakan cairan eosin menutup ujung pipa kapiler.
7. Amati
perubahan kedudukan eosin setiap dua menit pada pipa kapiler berskala.
Hitunglah jarak yang ditempuh eosin setiap dua menit.
8. Hitunglah
volume oksigen yang dibutuhkan jangkrik dalam waktu 10 menit.
9. Ulangi
cara kerja diatas menggunakan jangkrik yang berbeda beratnya.
D. HASIL PENGAMATAN
Tulislah
Hasil Pengamatan anda dalam table seperti berikut..
Jarak yang Ditempuh Eosin Menit ke . .
.
|
Skala yang ditempuh Belalang
|
|||
Belalang A
( . . . gram )
|
Belalang B
( . . . gram )
|
Belalang C
( . . . gram )
|
Belalang D
( . . . gram )
|
|
2
|
0,18
|
|||
4
|
0,16
|
|||
6
|
0,21
|
|||
8
|
0,26
|
|||
10
|
0,3
|
E. PERTANYAAN DAN DISKUSI
1. Apakah
tujuan digunakan NaOH dan KOH dalam percobaan ?
ð Fungsi
dari Kristal KOH/NaOH pada percobaan yaitu sebagai pengikat CO2 agar
jangkrik tidak menghirup CO2 yang dikeluarkan setelah bernafas.
Kristal KOH/NaOH dapat mengikat CO2 karena bersifat hidroskopis.
2. Mengapa
pada percobaan terjadi perubahan kedudukan eosin ? Jelaskan !
ð Karena belalang berusaha menghirup oksigen (O2) dari luar
melalui tabung kapiler berskala, sehingga setiap belalang memperoleh oksigen
(O2) eosin akan bergerak.
3. Bagaimana
perubahan kedudukan eosin pada setiap percobaan?
ð Ketika belalang mulai bernafas di
dalam tabung ketika itulah eosin bergerak di dalam tabung dari titik awal
tabung respirometer ke titik akhir sesuai dengan kecepatan bernafasnya
belalang.
Dalam
percobaan ini, eosin digunakan untuk mengetahui penyusutan udara dalam tabung,
pada ujung terbuka pipa berskala diberi cairan eosin. Cairan eosin ini akan
bergerak ke arah tabung spesimen karena terjadinya penyusutan volum udara dalam
ruang tertutup (tabung spesimen) sebagai akibat pernapasan, yaitu O2
diserap, CO2 dihembuskan tetapi lalu diserap oleh KOH. Kecepatan
tetes air itu bergerak ke dalam menunjukkan kecepatan pernapasan organisme yang
diselidiki. Perhitungan dilakukan untuk memperoleh angka kecepatan respirasi
hewan dalam ml tiap satuan waktu.
4. Adakah
hubungan antara berat belalang dengan kebutuhan oksigen?
ð Ada . Dengan berat
tubuh lebih besar
membutuhkan energi yang
relative lebih besar. Oleh karena
itu semakin berat tubuh jangkrik, semakin banyak membutuhkan oksigen, sedangkan
semakin ringan berat tubuh jangkrik semakin sedikit kebutuhan oksigen.
5. Apa
kesimpulan dari percobaan ini ?
1) Pada proses respirasi
menghasilkan karbondioksida (CO2), uap air (H2O) dan
sejumlah energy.
2) NaOH berfungsi sebagai peningkat
suhu agar respirasi terpicu menjadi cepat. Selain itu NaOH juga berfungsi
sebagai pengikat CO2 Respirasi dipengaruhi oleh massa tubuh, suhu .
3) Kebutuhan O2 (oksigen)
berdasarkan pada aktivitas yang terjadi (pada percobaan jangkrik).
Pembahasan
Mekanisme pernapasan pada serangga, misalnya belalang,
adalah sebagai berikut
Jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea mexrupih sehingga udara kaya CO2 keluar. Sebaliknya, jika otot perut belalang berelaksasi maka trakea kembali pada volume semula sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan di luar sebagai akibatnya udara di luar yang kaya O2 masuk ke trakea.
Jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea mexrupih sehingga udara kaya CO2 keluar. Sebaliknya, jika otot perut belalang berelaksasi maka trakea kembali pada volume semula sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan di luar sebagai akibatnya udara di luar yang kaya O2 masuk ke trakea.
Sistem trakea berfungsi mengangkut O2 dan mengedarkannya ke
seluruh tubuh, dan sebaliknya mengangkut CO2 basil respirasi untuk dikeluarkan
dari tubuh. Dengan demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut
sari makanan dan bukan untuk mengangkut gas pernapasan.
Di bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah
berdifusi ke jaringan. Pada serangga air seperti jentik nyamuk udara diperoleh
dengan menjulurkan tabung pernapasan ke perxnukaan air untuk mengambil udara.
Serangga air tertentu mempunyai gelembung udara sehingga dapat menyelam di air
dalam waktu lama. Misalnya, kepik Notonecta sp. mempunyai gelembung udara di
organ yang menyerupai rambut pada permukaan ventral. Selama menyelam, O2 dalam
gelembung dipindahkan melalui sistem trakea ke sel-sel pernapasan.
Selain itu, ada pula serangga yang mempunyai insang trakea yang
berfungsi menyerap udara dari air, atau pengambilan udara melalui cabang-cabang
halus serupa insang. Selanjutnya dari cabang halus ini oksigen diedarkan
melalui pembuluh trakea.
Pada kepik air (Belastomatidae) digunakan "insang fisis"
atau physical gill digunakan untuk mengumpulkan gelembung, dan jaringan
mengambil O2 dari dalam gelembung-gelembung udara yang disimpan. Jika tekanan
parsial O2 menurun,tekanan udara di dalam air menjadi lebih besar, akan ada
gerakan udara dari dalam air ke dalam tubuh serangga, sehingga terkumpullah
gelembung-gelembung udara. Apabila di dalam gelembung udara yang disaring
tersebut sudah terkan¬dung terlalu banyak N2, maka serangga akan muncul ke
permukaan dan membuka mulut.
Sebaliknya terdapat juga serangga yang mampu tinggal lama di dalam
air dengan bantuan suatu organ yang disebut plastron, suatu filamen udara.
Dengan alat ini maka CO2 yang terbentuk dibuang, dan O2 yang terlarut diambil
langsung (bukan dalam ujud gelembung udara). Bangunan ini sering juga disebut
sebagai insang fisis khusus (special physical gill).
Karenanya serangga mampu bertahan di dalam air dalam jangka waktu
yang lebih lama. Serangga air juga ada yang memanfaatkan insang trakheal
(tracheal gill), yang merupakan insang biologis, berfungsi karena gerak biolog.
Alat yang digunakan
untuk mengukur kecepatan pernasan adalah respirometer. Respirometer
adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukurkecepatan pernapasan beberapa macam organisme hidup seperti serangga, bunga, akar, kecambah yang segar. Jika tidak ada
perubahan suhu yang berarti, kecepatan pernapasan dapat
dinyatakan dalam ml/detik/g, yaitu banyaknya oksigen yang digunakan oleh makhluk percobaan tiap 1 gram berat
tiap detik.
Prinsip kerja respirometer adalah Alat ini bekerja atas suatu
prinsip bahwa dalam pernapasan ada oksigen yang digunakan oleh organisme dan ada karbon
dioksida yang dikeluarkan
olehnya. Jika organisme yang bernapas itu disimpan dalam ruang tertutup dan
karbon dioksida yang dikeluarkan oleh organisme dalam ruang tertutup itu
diikat, maka penyusutan udara akan
terjadi. Kecepatan penyusutan udara dalam ruang itu dapat dicatat (diamati)
pada pipa kapiler berskala.
Pada hasil di atas jelas sekali bahwa ukuran tubuh
mempegaruhi laju pernapasan, semakin kecil ukuran dan berat tubuh maka semakin
cepat pernapasannya. Walaupun diatas ada sedikit kegagalan yaitu pernapasan pada
belalang tidak sebagaimana mestinya. Karena diantara hewan percobaan diatas
belalang yang perlakuannya agak beda, belalang ditangkap sejak satu hari
sebelum praktikum sedangkan hewan yang lain tidak. Ternyata perlakuan
terhadap specimen juga memengaruhi laju pernapasan.
PENUTUP
KESIMPULAN
Pada proses respirasi menghasilkan karbondioksida (CO2), uap air (H2O) dan
sejumlah energi. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi proses respirasi
adalah berat tubuh, kegiatan tubuh dan suhu tubuh.
Bedasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat di tarik kesimpulan bahwa KOH
dapat membantu mempercepat proses pernapasan pada belalang, dan terdapat
hubungan antara berat (ukuran/besar) serangga dengan kecepatan pernafasannya,
semakin berat (besar) tubuh belalang maka semakin banyak oksigen yang di
butuhkan sehingga semakin cepat pernapasannya. Sebaliknya, Semakin ringan berat
serangga (ukurannya kecil) maka makin sedikit pula oksigen yang ia butuhkan
sehingga semakin lambat pernapasannya. Begitu pula dengan aktifitas belalang
tersebut, juga mempengaruhi kebutuhan oksigen.
Titanium Pickaxe Terraria - Titsanium Arts
BalasHapusTitsanium is a gold titanium great titanium tent stakes paintball game man titanium bracelet for paintball players. It was the first babylisspro nano titanium hair dryer platform game in the arcade, it was published titanium bolts on Sega Genesis by